IT Solution's

Konsultasi - Web Design - Email - Networking - Computer Maintenance

  • IT Service dan Maintenance

    Memberikan solusi untuk masalah Instalasi, Maintenance, Troble Shot, Backup data mingguan baik jaringan atau personal komputer

  • Web Design dan Email

    Kami buatkan website dengan design elegan dan harga bersaing. dan usaha anda juga memiliki coorporate email

  • General Trading

    Kami menyuply barang kebutuhan perusahaan anda. Anda tidak perlu susah mencari source, karena kami yang membantu anda.



    Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah, ada satu lokasi wisata yang masih mempertahankan peninggalan dari abad 19. Tasikmadoe adalah Kawasan Pabrik Gula Tasikmadoe, demikian lengkapnya, sebuah pabrik yang sudah ada sejak 1870. Pabrik gula ini didirikan oleh Mangkunegara IV dan semula diberi nama Pabrik Gula Sudokuro. Seperti pabrik-pabrik gula di seluruh Indonesia, yang punya sejarah panjang, mereka seperti memasuki masa senja kala karena berat bersaing dengan produk gula impor yang diproses dengan modern dan harga di pasaran juga lebih murah.

    Baik Pabrik Gula Tasikmadoe dan pabrik gula lain yang masih beroperasi, sebisa mungkin pihak pabrik menghidupkan wisata pabrik gula lengkap dengan lori pembawa tebu. Di sini, wisata itu diberi nama Agrowisata Sondokoro yang memanfaatkan lingkungan pabrik gula menjadi daya tarik wisata.

    Bangunan utama pabrik bertuliskan PG TASIKMADOE. Jika ingin melihat kesibukan pabrik ini maka periode Mei-Oktober adalah waktu yang tepat, yaitu pada saat musim giling atau musim panen tebu. Pabrik ini masih menggunakan  mesin produksi Machinefabriek Gebr Stork & Co 1926 . Pada masa musim giling, pabrik ini tak hanya menggiling tebu tapi juga memasak, mencampur, dan mengkristalkan cairan tebu menjadi gula.

    Di lokasi agrowisata bernama Sondokoro  ini loko tebu, loko uap berbahan bakar bal (ampas tebu) dibikin di seputaran tahun 1913, semisal produk Orenstein & Koppel Arthur Koppel AG Berlin-Germany. Sementara lorinya, diproduksi sebuah pabrik lori di Kota Dortmund, Jerman, antara tahun 1820-1850. Tak hanya spoor teboe yang bisa jadi pilihan wisata di sini. Ada bermacam lainnya termasuk melihat proses pembuatan gula.

    Karena naik lori yang usianya sudah ratusan tahun, maka jalannya pun pelan. Kecepatan loko penarik lori tidak akan lebih dari 10 km per jam. Ini juga membuat pengunjung puas melihat kondisi pabrik gula yang meskipun dibangun pada masa kompeni, tapi masih beroperasi hingga abad milenium ini.

    "Sampai saat ini memang masih beroperasi. Cuma, karena persediaan tebu untuk diolah jadi gula tinggal sedikit, pabrik ini hanya mengolah tebu menjadi gula pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahun. Jadi, lahan ini juga dimanfaatkan untuk wisata," kata Sutardji, salah satu pengawas wisata lori.

    Untuk naik lori tua ada dua pilihan. Pilihan pertama lori trayek keliling halaman pabrik dan lori yang keliling masuk ke dalam pabrik. Untuk trayek keliling pabrik Rp 4.000/orang, sedang yang masuk ke dalam pabrik Rp 6.000/orang. Selain melihat pabrik gula yang usianya sudah sepuh itu, kita juga bisa menyaksikan gerbong tua peninggalan KGPAA Mangkoenagoro IV buatan tahun 1853. Konon, gerbong tersebut digunakan Raja Surakarta untuk jalan-jalan melihat pabrik gula. Pada zaman itu terdapat jalur kereta khusus dari Surakarta (Solo) ke lokasi pabrik gula, yang hanya digunakan untuk raja.



    Source : Kompas.Com

    2 komentar :