Menyusul imbauan Kedutaan Besar Amerika Serikat, giliran pemerintah Australia yang menganjurkan warganya untuk mempertimbangkan kunjungannya ke pulau Bali di masa liburan Natal dan tahun baru 2010.
Seperti dimuat laman News.com.au, Sabtu 2 Januari 2010, imbauan itu dikeluarkan dengan alasan adanya dugaan ancaman teror selama masa tahun baru.
Departemen Luar Negeri Australia juga memposting peringatan tersebut di laman soal pariwisata Australia, SmartTraveller.Seperti dimuat laman News.com.au, Sabtu 2 Januari 2010, imbauan itu dikeluarkan dengan alasan adanya dugaan ancaman teror selama masa tahun baru.
"Kami mengimbau Anda mempertimbangkan rencana perjalanan ke Indonesia, termasuk Bali saat ini karana adanya potensi teror," kata imbauan di laman SmarTraveller.
"Ada potensi ancaman teroris di Jakarta dan wilayah lain di Indonesia, termasuk Bali."
Imbauan tersebut menyebut teror berpotensi terjadi di tempat berkumpulnya orang asing seperti di kelab malam, bar, restoran, hotel dan bandara. "Analis memperkirakan tempat-tempat tersebut kemungkinan kembali menjadi sasaran teror."
Dalam pengumumannya, pemerintah Australia mengaku tahun 2009 lalu telah menerima informasi kemungkinan adanya teror dalam liburan Natal dan tahun baru.
Sama seperti imbauan Kedubes AS, imbauan pemerintah Australia memakai pernyataan Gubernur Bali, Mangku Pastika yang disebarkan Bali Tourism Board, bahwa ada potensi teror di malam tahun baru- meski informasi itu dibantah Pemerintah Bali.
Namun, "kami terus menerima informasi terpercaya bahwa teroris kemungkinan sedang merancang aksi teror di Indonesia. Bali masih jadi sasaran menarik bagi teroris," kata imbauan tersebut.
Himbauan pemerintah Australia di laman SmarTraveller.
Source :VivaNews
0 komentar :
Posting Komentar